Sabtu, 27 Februari 2010

Doenjang-gun and Natto-jjang's Marriage War

Details

  • Title: 된장군과 낫토짱의 결혼전쟁 / Doenjanggungwa Nattojjangui Kyeolhonjeonjaeng
  • Also known as: Doenjang-gun and Natto-jjang's Marriage War
  • Previously known as: 현해탄 결혼 전쟁 / Hyunhaetan Marriage War
  • Genre: Romance
  • Episodes: 2
  • Broadcast network: MBC
  • Broadcast period: 2010-Feb-27 to 2010-Feb-28
  • Air time: Saturday & Sunday 21:45

Synopsis

The story between a Korean man and a Japanese woman who fall in love with each other. However, they can not love each other freely as their families strongly opposes their relationship.

Cast

Production Credits

shared by: http://wiki.d-addicts.com

Rabu, 17 Februari 2010

THE IMAGINARIUM OF DOCTOR PARNASSUS

Pemain: Christopher Plummer, Heath Ledger, Tom Waits, Lily Cole, Andrew Garfield, Johnny Depp, Jude Law, Colin Farrell, Verne Troyer

Buat kebanyakan orang, berurusan dengan iblis adalah sesuatu yang harus dihindarkan tapi tidak buat Dr. Parnassus (Christopher Plummer) yang justru berusaha untuk mengakali sang iblis. Hasil dari pertaruhan pertama Dr. Parnassus dengan sang iblis menghasilkan keabadian buat Dr. Parnassus yang konon sudah sudah berusia seribu tahun.

Bukannya menikmati kemenangannya, Dr. Parnassus justru menantang sang iblis yang mewujudkan diri menjadi Mr. Nick (Tom Waits) untuk bertaruh lagi. Kali ini, Dr. Parnassus kembali menang dan berhasil menukarkan keabadiannya dengan kemampuan untuk tidak menjadi tua selamanya. Namun kali ini Mr. Nick meminta imbalan. Anak pertama Dr. Parnassus akan menjadi miliki sang iblis ketika ia menginjak usia enam belas tahun.

Saat masa perjanjian makin dekat, Dr. Parnassus pun mulai gelisah. Ia tak ingin Valentine (Lily Cole), putrinya yang cantik menjadi milik Mr. Nick alias sang iblis namun perjanjian adalah perjanjian dan Dr. Parnassus tak bisa begitu saja membatalkannya. Kini Dr. Parnassus pun mulai merancang sebuah skenario untuk memperdaya sang iblis. Ia kembali mengajak sang iblis untuk bertaruh. Barang siapa bisa mendapatkan lima jiwa paling cepat maka ialah yang berhak atas Valentine.

Untuk memastikan rencananya berjalan lancar, Dr. Parnassus pun mengandalkan bantuan Tony (Heath Ledger/ Johnny Depp/ Jude Law/ Colin Farrell) untuk membantunya memenangkan pertaruhan dengan sang iblis ini.

Awalnya, proyek Terry Gilliam ini bukanlah sesuatu yang istimewa namun sebuah kejadian tragis yang terjadi pada saat film THE IMAGINARIUM OF DOCTOR PARNASSUS sedang di tengah masa produksi membuat film ini jadi sesuatu yang ditunggu-tunggu publik film dunia. Kematian tragis Heath Ledger membuat film ini jadi spesial. Para fans Heath jelas tak akan melewatkan film ini sementara yang tak terlalu mengidolakan pemeran The Joker dalam THE DARK KNIGHT ini jadi bertanya-tanya bagaimana jadinya film ini.

Memang layak jadi pertanyaan, bagaimana sebuah film bisa dilanjutkan pada saat salah satu pemeran utamanya meninggal di tengah-tengah proses syuting? Dan hanya kreativitas Terry Gilliam saja yang mampu membuktikannya. Tiga aktor (Johnny Depp, Colin Farrell, Jude Law) dipasang untuk mengisi peran yang ditinggalkan Heath Ledger dan karenanya naskah film harus mengalami sedikit penyesuaian.

Hasilnya cukup bagus walaupun tak bisa diingkari jika masih terasa sedikit unsur pemaksaan dalam film ini. Bagaimana tidak, Heath meninggal saat film ini masih setengah jalan dan tak mungkin begitu saja menghilangkan karakter ini dari layar. Bisa jadi, adegan yang semula seharusnya berakhir di meja editing jadi ikut masuk ke hasil akhir karena penyesuaian naskah ini.

Terlepas dari itu, THE IMAGINARIUM OF DOCTOR PARNASSUS adalah sebuah film yang bagus meski untuk menyebutnya masterpiece Heath Ledger sepertinya masih kurang tepat.

OUR FAMILY WEDDING

Pemain: Forest Whitaker, America Ferrera, Carlos Mencia, Regina King, Lance Gross

Kalau ada yang bilang bahwa pernikahan dua orang yang saling mencintai adalah proses pernikahan dua keluarga besar jangan terburu menolak pendapat ini. Buktinya ini memang terjadi pada banyak orang termasuk Lucia Ramirez (America Ferrera) dan Marcus Boyd (Lance Gross) yang berencana untuk segera menikah.

Di mata Lucia dan Marcus, cinta adalah sesuatu yang tak mengenal batas. Meski Lucia adalah wanita berdarah Latin sementara Marcus adalah pria berkulit hitam, namun itu tak menghalangi cinta mereka. Lantas kalau masalah ras sudah tak jadi masalah, apa lagi yang bisa menghalangi mereka berdua? Jawabnya, kedua ayah mereka.

Keputusan Marcus dan Lucia untuk bertunangan dan akan segera menikah jelas sebuah malapetaka buat Bradford Boyd (Forest Whitaker) dan Miguel Ramirez (Carlos Mencia). Entah sejak kapan dua orang ini memang tak pernah akur dan jelas saja pernikahan anak-anak mereka akan membuat masalah jadi semakin keruh.

Berhasilkah Marcus dan Lucia meyakinkan ayah-ayah mereka untuk berdamai demi cinta mereka? Atau pernikahan mereka harus batal hanya karena perseteruan abadi ini.

LEAVES OF GRASS

Pemain: Edward Norton, Richard Dreyfuss, Susan Sarandon, Melanie Lynskey, Keri Russell, Tim Blake Nelson

Ada yang bilang kalau saudara kembar memiliki ikatan yang jauh lebih kuat dari ikatan antara ibu dan anak. Barangkali pernyataan itu tak tak terlalu berlebihan, justru yang terlalu berlebihan adalah kabar kematian Brady Kincaid (Edward Norton), seorang pengedar marijuana di Oklahoma. Saking berlebihannya, sampai-sampai Bill, saudara kembar Brady harus datang jauh-jauh untuk membuktikan kabar itu.

Berbeda dengan Brady yang memilih hidup sebagai seorang pengedar marijuana, Bill adalah seorang dosen filsafat di Ivy League. Meski berbeda jalan hidup, Bill dan Brady tetaplah saudara kembar dan mereka memiliki ikatan batin yang sangat kuat. Sayang kedatangan Bill ke Oklahoma malah membuat hidupnya yang sudah mapan jadi sedikit berantakan.

Sesampainya di Oklahoma, Bill mendapati Brady tidaklah meninggal seperti yang dikabarkan. Malahan tak lama setelah kedatangannya, Bill jadi terlibat dengan bisnis marijuana dengan para penguasa dunia malam di daerah itu. Tapi, ada yang bilang kalau semua yang terjadi pasti ada hikmahnya. Masalahnya, hikmah apa yang akan didapat Bill dengan terlibat urusan perdagangan narkotika ini?

GET HIM TO THE GREEK

Pemain: Jonah Hill, Russell Brand, Elisabeth Moss, Rose Byrne, Colm Meaney, Sean Combs

Aaron Green (Jonah Hill) punya satu ambisi: menyelesaikan tugasnya dengan baik. Aldous Snow (Russell Brand) juga punya misi. Ia ingin menemukan makna hidup sesungguhnya sekaligus merebut hati wanita yang sangat dicintainya. Bagaimana kalau dua orang ini harus bertemu dalam satu skenario yang harus berjalan mulus? Jawabnya pasti: kacau!

Aaron yang baru saja lulus kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan rekaman ditugaskan untuk menjemput Aldous Snow, rocker aneh yang suka berbuat semaunya sendiri. Setelah itu, Aaron harus memastikan kalau Aldous bisa muncul di Greek Theater, Los Angeles untuk membuka tur panjang rocker ini. Aaron tak boleh gagal karena nilai tur panjang ini mencapai US$100 juta. Nyawa Aaron jadi taruhannya.

Celakanya, tugas ini jadi tak mudah karena Aldous bukanlah orang yang mudah diajak kerja sama. Bosan dengan kehidupannya sebagai pesohor, Aldous terobsesi mencari makna hidup sesungguhnya. Saat Aldous tahu kalau cinta sejatinya kini berada di Los Angeles, tanpa pikir panjang lagi Aldous pun berangkat ke Los Angeles. Kini Aaron harus berjuang mati-matian untuk membawa Aldous ke Greek Theater atau ia akan kehilangan pekerjaannya.

ARTHUR AND THE VENGEANCE OF MALTAZARD


Pemain: Freddie Highmore, Madonna, Mia Farrow, Lou Reed, Jimmy Fallon, Robert De Niro, Snoop Dogg, Jason Bateman, Lil Wayne

2 star

Oleh: Fatchur Rochim

Sehebat apapun seseorang, ia pasti punya satu titik kelemahan. Dan siapa yang mampu mencari titik kelemahan ini maka ia akan bisa dengan mudah mengalahkan orang itu. Itulah yang dipikirkan oleh Maltazard (Lou Reed) ketika merancang jebakan untuk Arthur (Freddie Highmore).

Betapa senang hati Arthur ketika melihat berakhirnya bulan kesepuluh yang artinya ia bisa segera kembali ke negeri Minimoy untuk menemui Putri Selenia (Madonna) yang telah dirindukannya. Putri Selenia yang juga merindukan Arthur pun segera mempersiapkan pesta untuk menyambut kedatangan Arthur. Sayang karena sesuatu, Arthur tak bisa buru-buru kembali ke negeri Minimoy.

Di detik-detik terakhir, tiba-tiba seekor laba-laba datang dengan membawa sebutir beras yang ternyata bertuliskan permintaan tolong. Tak perlu waktu lama buat Arthur untuk menyadari kalau Putri Selenia sedang dalam bahaya. Tanpa berpikir panjang, Arthur pun segera berangkat ke negeri Minimoy meski itu artinya ia harus menghadapi serangkaian tantangan yang tak ringan.

Anehnya, ketika Arthur tiba di negeri Minimoy, ternyata tak seorang pun mengirimkan permintaan pertolongan itu dan Arthur pun sadar kalau ini semua pasti adalah tipu daya Maltazard.

Ambisi Luc Besson untuk membuktikan kalau Perancis pun bisa membuat film sekelas Hollywood dari sisi fungsinya sebagai hiburan memang layak diacungi jempol. Meski sebelumnya lebih intens menggarap film-film action seperti TAXI, TRANSPORTER, dan DISTRICT B13 namun minat Luc pada dunia animasi sepertinya juga cukup kuat. Setelah sukses mengerjakan ARTHUR AND THE INVISIBLES, Luc kembali menawarkan film semi animasi dengan membuat kelanjutan dari film tersebut.

Secara umum ARTHUR AND THE REVENGE OF MALTAZARD ini memang sedikit lebih 'rendah hati' ketimbang ARTHUR AND THE INVISIBLES yang dirilis tahun 2006 lalu. Luc yang merangkap pekerjaan sutradara sekaligus penulis naskah berusaha mengurangi usaha mengobral efek visual yang ternyata memang jadi masalah pada bagian pertama film ini.

Meski sisi visual tak lagi jadi tumpuan utama namun Luc masih tetap menganggap sisi ini sebagai sisi yang harus mendapat perhatian dan hasilnya memang masih termasuk memuaskan. Sayang naskah sepertinya masih kurang tergarap dengan baik dan ada beberapa titik yang membuat penonton merasa kehilangan arah karena ketidakjelasan dari adegan tersebut.

Keputusan memasang nama-nama besar seperti Freddie Highmore, Madonna, Mia Farrow, Lou Reed, Jimmy Fallon, Robert De Niro, Snoop Dogg, dan Lil Wayne juga tepat karena selain memberi jaminan menarik lebih banyak penonton mereka juga mampu meniupkan roh pada karakter animasi yang tampil di layar.

UP IN THE AIR

Memberhentikan karyawan memang bukanlah pekerjaan mudah. Ada unsur emosional yang kadang membuat proses ini jadi lebih rumit dari yang seharusnya. Di saat seperti ini, diperlukan seorang pakar yang benar-benar tahu bagaimana mengatasi emosi dan orang itu adalah Ryan Bingham (George Clooney).

UP IN THE AIR

Seumur hidupnya, Ryan tak pernah punya siapa-siapa. Ia sengaja melepaskan diri dari hubungan secara emosional dengan siapa pun dan itulah yang membuat Ryan sukses sebagai seorang pakar pengurangan karyawan. Tanpa ikatan emosi pada siapa pun atau apapun, target dalam hidup Ryan hanya satu, mencapai 10 juta mil dengan penerbangan yang sama agar ia mendapatkan kartu eksklusif dari maskapai penerbangan yang biasa ia gunakan.

Hidup Ryan praktis adalah dari satu hotel ke hotel lain. Berbagai tempat sudah ia datangi dan pesawat terbang, buatnya, tak beda dengan mobil buat kebanyakan orang. Buat kebanyakan orang, Ryan adalah orang yang tak punya emosi namun sebenarnya pendapat itu tak sepenuhnya benar. Ryan punya emosi hanya saja ia orang yang sangat handal mengendalikan emosinya.

UP IN THE  AIR

Semuanya berjalan lancar sampai Ryan harus 'mengawal' Natalie Keener (Anna Kendrick), karyawan baru di tempat Ryan bekerja. Berlatar belakang sangat berbeda membuat hubungan ini awalnya terasa sangat kikuk namun seiring waktu, Ryan belajar untuk melihat hidup dari sisi pandang orang awam dan ini membuat keseimbangan yang selama ini ia pertahankan jadi goyah. Munculnya karakter Alex Goran (Vera Farmiga) makin menambah kompleks hidup Ryan yang semula sangat simple.

Ada beberapa hal yang menarik dari film ini. Yang pertama, film ini berani lepas dari pakem film Hollywood yang selama ini selalu berakhir bahagia. Jason Reitman berani lepas dari formula itu dengan risiko penonton bakal kecewa. Nyatanya hasil olahan Jason ini tak mengecewakan karena sebagian besar penonton ternyata sama sekali tidak kecewa dengan akhir yang sedikit menyedihkan ini.

UP IN THE AIR

Yang kedua adalah alur cerita yang sederhana nyaris tanpa subplot. Satu-satunya subplot yang ada hanyalah kisah keluarga Ryan yang memang tak bisa dilepas dari alur kisah utama. Bagusnya, dengan alur cerita yang sederhana ini Jason mampu membuat ending yang mengejutkan dan tak terduga sama sekali.

Yang ketiga tentu saja adalah kemampuan akting tiga pemain utama dan chemistry di antara mereka bertiga. Vera Farmiga tampil mantap sebagai wanita pebisnis yang nyaris tanpa emosi, persis seperti peran yang dibawakan oleh George Clooney. Anna Kendrick juga tampil memuaskan sebagai seorang wanita muda yang naif sementara Clooney sendiri sepertinya tak perlu dipertanyakan lagi. Seperti biasa aktor ini tampil mantap dengan gaya cool, senyuman, dan timing yang pas saat mengucapkan dialog. Hasilnya, sebuah film yang enak ditonton sebagai hiburan meski ending-nya tak bisa dibilang happy.

THE WHITE RIBBON

Pemain: Ulrich Tukur, Christian Friedel, Burghart Klaußner, Rainer Bock, Susanne Lothar

Eichwald, Jerman adalah sebuah kota kecil yang tenang. Semuanya berjalan tertib di kota ini. Musim demi musim mereka lalui. Panen demi panen mereka jalani. Tak ada yang aneh. Setidaknya sampai bulan Juli tahun 1913. Serangkaian kejadian janggal tiba-tiba saja memecah kesunyian kota Eichwald.

Istri seorang petani tiba-tiba meninggal karena terjatuh, seorang dokter tiba-tiba terjatuh dari kuda karena ada orang yang memasang kawat melintang di tengah jalan sementara ada orang tak dikenal yang dengan sengaja membuka pintu rumah agar bayi yang ada di dalam mati kedinginan. Tak ada yang bisa menjelaskan siapa pelaku kejahatan ini. Tak seorang pun kecuali seorang guru muda di kota itu.

Sang guru yang diperankan oleh Christian Friedel berhasil menarik kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang ada. Perlahan namun pasti bukti-bukti ini mengarah pada tersangka yang sama. Sulit buat guru muda ini untuk menerima kenyataan bahwa pelakunya adalah anak-anak yang ada di kota itu. Saat guru muda ini mencoba menceritakan kecurigaannya pada pastor di kota itu, jawabannya jelas. Penyelidikan guru muda itu harus dihentikan karena dugaan itu sama sekali tidak benar. Lantas jika dugaan itu salah, siapa yang telah tega melakukan kekejaman yang terjadi di kota Eichwald selama satu bulan terakhir? Apakah peristiwa ini ada sangkut pautnya dengan pita putih yang melingkari lengan anak-anak sang pastor?

BRIGHT STAR

Pemain: Ben Whishaw, Abbie Cornish, Paul Schneider, Kerry Fox, Thomas Sangster

Puisi memang hanya sederet kata-kata yang buat mata awam seperti tak bermakna jelas tapi di sisi lain puisi juga punya kekuatan yang kadang tak bisa dibayangkan oleh nalar orang awam. Puisi juga yang telah membangun jembatan di antara dua hati yang berbeda dan menyatukannya dalam serangkaian kisah indah. Namun seperti puisi juga, kisah itu harus berakhir tragis, pedih namun manis.

Seumur hidupnya yang John Keats (Ben Whishaw) tahu adalah puisi. Buatnya puisi sudah lebih dari sekedar minat. Puisi adalah dunianya. Di saat yang sama, Fanny Brawne (Abbie Cornish) adalah seorang gadis muda yang penuh semangat hidup namun tak pernah bersentuhan dengan dunia literatur pada umumnya. Meski keduanya bertetangga, namun John dan Fanny adalah dua kutub magnet yang berbeda.

Perhatian Fanny baru tertuju pada John saat ia mengetahui kalau selama ini John tak pernah lelah merawat adiknya yang sakit parah. Berawal dari keinginan Fanny membantu John merawat adiknya, persentuhan Fanny dengan dunia puisi pun dimulai. Puisi pula yang telah meluluhkan hati mereka dan menyatukan mereka dalam indahnya kasih. Sayang, waktu bukan milik mereka berdua karena sakit yang diderita John Keats akhirnya memisahkan mereka berdua.

Sabtu, 06 Februari 2010

Would We Love?

Details

  • Title: 우리가 사랑했을까? / Wooriga Saranghaetteulkka?
  • Also known as: Would We Love?
  • Genre: Romance
  • Episodes: 1
  • Broadcast network:
  • Broadcast date: 2010-Feb-06
  • Air time: Saturday 24:00

Synopsis

This article contains no synopsis. You can help DramaWiki by writing one.

Cast

Production Credits

shared by: http://wiki.d-addicts.com

Rabu, 03 Februari 2010

Obstetrics and Gynecology Doctors

Details

  • Title: 산부인과 / Sanbuingwa
  • Also known as: 산부인과 여의사 / OB/GYN Doctors
  • Genre: Medical, romance
  • Episodes: 16
  • Broadcast network: SBS
  • Broadcast period: 2010-Feb-03 to 2010-Mar-25
  • Air time: Wednesday & Thursday 21:55

Synopsis

The drama depicts the difficult decisions and moving human stories that take place daily in the OB-GYN department, focusing in particular on Seo Hye Young, a talented and determined obstetrician who has just transferred from the prestigious Seoul base to the branch hospital. Her straightforward manner of handling her professional life is in contrast with her love life, which is marred by her relationship with a married man. This becomes even more entangled when she meets Lee Sang Shik, the chief of NICU, and her long-time friend Wang Jae Suk also shows his interest.

Cast

Hospital Staff

Others

Guests








Production Credits

shared by: http://wiki.d-addicts.com

Senin, 01 Februari 2010

A Good Day for the Wind to Blow

Details

  • Title: 바람 불어 좋은날 / Baram Bureo Joheunnal
  • Also known as: Good Days When The Wind Blows / Windy But Pleasant Day / Happiness in the Wind (KBS World)
  • Genre: Romance, family
  • Episodes: 173
  • Broadcast network: KBS1
  • Broadcast period: 2010-Feb-01 to 2010-Oct-01
  • Air time: Monday to Friday 20:25

Synopsis

Kwon Oh Bok is a a 19-year-old orphan who refuses to give up her dream of becoming a top illustrator. Because she grew up poor (and is still struggling), she is extremely frugal, and maintains an optimistic outlook on things. Kwon Oh Bok has nothing that she can call her own in her lifetime, not even the little room that she stays in. However, her hot temper will flares whenever she witness any injustice.

Cast

Jang family
Kang family
Lee family
Choi family
Other people

Production Credits