'MEN OF HONOR', Sejarah Dibuat Oleh Orang-Orang Yang Berani
Pemain: Robert De Niro, Cuba Gooding Jr., Charlize Theron
Menjadi minoritas memang tidak pernah menyenangkan. Begitu juga yang dialami Carl Brashear (Cuba Gooding Jr.). Carl adalah satu-satunya pria kulit hitam yang berhasil masuk ke dalam kesatuan Angkatan Laut AS. Perbedaan warna kulit ini menyebabkan Carl selalu mendapat perlakuan berbeda dari rekan-rekannya.
Sementara Leslie William Sunday (Robert De Niro) yang menjabat sebagai kepala penyelam saat itu diturunkan pangkatnya lantaran melanggar perintah atasan dan berusaha menolong seorang penyelam yang hampir tenggelam. Akibat dari tindakannya itu, Leslie akhirnya harus menjadi instruktur selam Angkatan Laut.
Terinspirasi oleh keberanian Leslie, Carl berusaha untuk masuk tim manusia katak ini. Carl berhasil melampaui semua tes kecuali tes tulis tapi untungnya ada Jo (Aunjanue Ellis) yang mau membantu Carl melewati tes ini. Kedekatan ini membuat hubungan keduanya berakhir di pelaminan.
Walaupun Carl berhasil membuktikan bahwa ia mampu namun perbedaan warna kulit masih menjadi kendala. Saat menghadapi tes akhir, Carl hampir kehilangan nyawa gara-gara ada yang menyabotase peralatan Carl. Untungnya Carl berhasil selamat sekaligus melewati ujian berat ini.
Ketangguhan Carl kembali diuji saat Carl mendapat tugas untuk mencari lokasi bom atom yang tenggelam di dasar lautan. Dalam usaha pencarian itu lagi-lagi nyawa Carl harus dipertaruhkan. Tapi agaknya keberuntungan masih berpihak pada Carl yang berhasil menemukan lokasi bom atom tersebut dan mengalahkan angkatan laut Rusia yang juga memburu barang yang sama.
Baru saja Carl menjadi pahlawan, ujian baru datang. Saat menaikkan bom atom ke atas kapal, terjadi kecelakaan yang menyebabkan Carl harus merelakan salah satu kakinya diamputasi. Akibatnya, Carl harus menjalani pensiun awal.
Leslie yang saat itu sedang menjalani rehabilitasi karena kecanduan alkohol mendengar kabar buruk ini. Leslie lalu mengirim sebuah artikel yang berisi cerita tentang seorang pilot yang kehilangan kakinya namun masih diijinkan terbang oleh Angkatan Udara.
Harapan Carl kembali tumbuh. Ia pun berencana untuk kembali bertugas di Angkatan Laut. Sayangnya, Angkatan Laut menolak permohonan Carl ini. Mendengar bahwa usaha Carl gagal, Leslie lalu menghubungi pers yang kemudian mendesak pihak Angkatan Laut untuk memberikan penjelasan tentang masalah ini.
Masihkah keberuntungan berpihak pada Carl yang telah berbuat banyak pada negara ini?
Film arahan sutradara George Tillman, Jr. ini mencoba menguak sejarah kelam AS di era tahun 40-an di mana perbedaan warna kulit berpengaruh terhadap hak individu. Keputusan untuk mengambil fokus pada Angkatan Laut mungkin dimaksudkan untuk mempersempit ruang lingkup agar sang sutradara bisa lebih 'bisa' menggambarkan situasi saat itu.
Walaupun alur cerita cenderung datar, namun sang sutradara tampaknya cukup piawai untuk mengolah adegan dan dialog agar film ini tak jadi membosankan. Hasilnya, kita disuguhi sebuah cerita yang lebih berfokus pada penggambaran sebuah ide dan kadang terlihat sedikit dibesar-besarkan. Misalnya saja soal keberuntungan yang selalu berpihak pada Carl yang mendapat tekanan tak sedikit dari orang-orang di sekitarnya.
Ada juga sisi naluri kemanusiaan yang coba ditonjolkan oleh sang sutradara. Misalnya saja saat tak ada yang mau berbagi kamar dengan Carl lantaran warna kulitnya, seorang pelaut bersedia tinggal dalam satu kamar dengan Carl dengan satu alasan sederhana: mereka berdua berasal dari daerah yang sama. Atau Leslie yang semula tak suka dengan Carl akhirnya harus mengakui kata hatinya bahwa sebenarnya ia sangat kagum dengan anak muda ini.
Sementara dari sisi akting, tak banyak yang bisa di kupas. Kemampuan akting Robert D Niro dan Cuba Gooding Jr. mungkin tak perlu lagi dipertanyakan. Baik dari sisi ekspresi wajah, timing saat membacakan naskah maupun kewajaran dalam berinteraksi semuanya layak dapat acungan jempol.
Pemain: Robert De Niro, Cuba Gooding Jr., Charlize Theron
Menjadi minoritas memang tidak pernah menyenangkan. Begitu juga yang dialami Carl Brashear (Cuba Gooding Jr.). Carl adalah satu-satunya pria kulit hitam yang berhasil masuk ke dalam kesatuan Angkatan Laut AS. Perbedaan warna kulit ini menyebabkan Carl selalu mendapat perlakuan berbeda dari rekan-rekannya.
Sementara Leslie William Sunday (Robert De Niro) yang menjabat sebagai kepala penyelam saat itu diturunkan pangkatnya lantaran melanggar perintah atasan dan berusaha menolong seorang penyelam yang hampir tenggelam. Akibat dari tindakannya itu, Leslie akhirnya harus menjadi instruktur selam Angkatan Laut.
Terinspirasi oleh keberanian Leslie, Carl berusaha untuk masuk tim manusia katak ini. Carl berhasil melampaui semua tes kecuali tes tulis tapi untungnya ada Jo (Aunjanue Ellis) yang mau membantu Carl melewati tes ini. Kedekatan ini membuat hubungan keduanya berakhir di pelaminan.
Walaupun Carl berhasil membuktikan bahwa ia mampu namun perbedaan warna kulit masih menjadi kendala. Saat menghadapi tes akhir, Carl hampir kehilangan nyawa gara-gara ada yang menyabotase peralatan Carl. Untungnya Carl berhasil selamat sekaligus melewati ujian berat ini.
Ketangguhan Carl kembali diuji saat Carl mendapat tugas untuk mencari lokasi bom atom yang tenggelam di dasar lautan. Dalam usaha pencarian itu lagi-lagi nyawa Carl harus dipertaruhkan. Tapi agaknya keberuntungan masih berpihak pada Carl yang berhasil menemukan lokasi bom atom tersebut dan mengalahkan angkatan laut Rusia yang juga memburu barang yang sama.
Baru saja Carl menjadi pahlawan, ujian baru datang. Saat menaikkan bom atom ke atas kapal, terjadi kecelakaan yang menyebabkan Carl harus merelakan salah satu kakinya diamputasi. Akibatnya, Carl harus menjalani pensiun awal.
Leslie yang saat itu sedang menjalani rehabilitasi karena kecanduan alkohol mendengar kabar buruk ini. Leslie lalu mengirim sebuah artikel yang berisi cerita tentang seorang pilot yang kehilangan kakinya namun masih diijinkan terbang oleh Angkatan Udara.
Harapan Carl kembali tumbuh. Ia pun berencana untuk kembali bertugas di Angkatan Laut. Sayangnya, Angkatan Laut menolak permohonan Carl ini. Mendengar bahwa usaha Carl gagal, Leslie lalu menghubungi pers yang kemudian mendesak pihak Angkatan Laut untuk memberikan penjelasan tentang masalah ini.
Masihkah keberuntungan berpihak pada Carl yang telah berbuat banyak pada negara ini?
Film arahan sutradara George Tillman, Jr. ini mencoba menguak sejarah kelam AS di era tahun 40-an di mana perbedaan warna kulit berpengaruh terhadap hak individu. Keputusan untuk mengambil fokus pada Angkatan Laut mungkin dimaksudkan untuk mempersempit ruang lingkup agar sang sutradara bisa lebih 'bisa' menggambarkan situasi saat itu.
Walaupun alur cerita cenderung datar, namun sang sutradara tampaknya cukup piawai untuk mengolah adegan dan dialog agar film ini tak jadi membosankan. Hasilnya, kita disuguhi sebuah cerita yang lebih berfokus pada penggambaran sebuah ide dan kadang terlihat sedikit dibesar-besarkan. Misalnya saja soal keberuntungan yang selalu berpihak pada Carl yang mendapat tekanan tak sedikit dari orang-orang di sekitarnya.
Ada juga sisi naluri kemanusiaan yang coba ditonjolkan oleh sang sutradara. Misalnya saja saat tak ada yang mau berbagi kamar dengan Carl lantaran warna kulitnya, seorang pelaut bersedia tinggal dalam satu kamar dengan Carl dengan satu alasan sederhana: mereka berdua berasal dari daerah yang sama. Atau Leslie yang semula tak suka dengan Carl akhirnya harus mengakui kata hatinya bahwa sebenarnya ia sangat kagum dengan anak muda ini.
Sementara dari sisi akting, tak banyak yang bisa di kupas. Kemampuan akting Robert D Niro dan Cuba Gooding Jr. mungkin tak perlu lagi dipertanyakan. Baik dari sisi ekspresi wajah, timing saat membacakan naskah maupun kewajaran dalam berinteraksi semuanya layak dapat acungan jempol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar