Rabu, 05 Maret 2008

'3:10 TO YUMA'


'3:10 TO YUMA', Koboi Yang Mengejar Waktu
Pemain: Russell Crowe, Christian Bale, Logan Lerman, Dallas Roberts, Ben Foster, Peter Fonda, Vinessa Shaw, Alan Tudyk, Luce Rains, Gretchen Mol

3:10 TO YUMA merupakan adaptasi kedua dari cerpen karya Elmore Leonard. Adaptasi pertama dibuat pada tahun 1957 dengan judul yang sama dan dibintangi oleh Glenn Ford dan Van Heflin, yang kala itu menuai pujian. Kali ini, 3:10 TO YUMA dibintangi aktor tenar era sekarang, Russel Crowe (GLADIATOR, THE CINDERELLA MAN ) dan Christian Bale ( BATMAN BEGINS ).

Mengambil latar Arizona di akhir tahun 1880-an, film ini berkisah tentang seorang veteran perang saudara, Dan Evans (Christian Bale), yang mesti menggadaikan nyawanya guna mengawal Ben Wade (Russel Crowe) seorang bandit kelas kakap berdarah dingin hingga naik gerbong kereta ke Yuma untuk diadili.

Ben Wade adalah pemimpin sekelompok bandit kambuhan yang gemar merampok sambil membunuh korbannya. Nasib naas dialami Wade. Saat merayakan keberhasilannya merampok, dia tertangkap di sebuah bar kecil.

Beberapa orang disewa untuk mengantar Wade ke stasiun kereta yang akan membawa Wade ke Yuma dengan menggunakan kereta tahanan pukul 3:10. Evans mengajukan diri dengan meminta imbalan $200. Evans sendiri meski petani adalah mantan prajurit perang yang cacat kakinya. Evans mau melakoni tugas mengantar Wade karena dia butuh uang setelah panennya gagal.

Evans berangkat bersama beberapa orang lainnya untuk mengantar Wade. Upaya mengantar Wade bukannya tanpa rintangan. Selain berusaha mendahului kejaran anak buah Wade yang dipimpin Charlie Prince (Ben Foster), mereka juga harus berhadapan dengan Suku Apache yang membenci kulit putih. Tak hanya itu, mereka juga harus menghadapi Wade yang kejam dan tak segan membunuh. Rekan seperjalanan Evans berguguran satu demi satu terbunuh.

Bagaimana akhir perjalanan mencekam itu. Dapatkah Dan Evans mengantar Ben Wade ke stasiun kereta tepat pada pukul 3:10, atau malah Ben Wade yang mendapatkan kebebasannya?

Jiwa film ini adalah kedua tokoh utamanya, Crowe dan Bale. Merekalah yang membuat film ini bernyawa. Crowe secara jenius menampilkan karakter Wade yang keji, dingin, karismatik, dan cerdas. Bale pun tak kalah mampu menggiring penonton turut merasakan penderitaannya, juga keteguhan sikapnya.

Kemampuan ciamik para aktor juga ditunjang oleh kepiawaian sutradara James Mangold dan penulis skenario Stuart Beattie dalam meramu ketegangan secara apik. Dialog-dialog tajam pun berhamburan mengiringi keganasan hamburan peluru yang berdesing. Meski dihiasi dengan banyak adegan tembakan, namun pesan moral dan sentuhan emosi di film ini mampu ditangkap penonton dengan mudah. Apalagi saat kedua tokoh utamanya, Dan Evans dan Ben Wade, terjalin pengertian dan ketulusan.

Tidak ada komentar: